Soal HOTS ini tidak hanya membuat kamu mampu mengerjakan soal matematika saja akan tetapi membantu kamu untuk mengasah nalar, berpikir logis, kreatif dan juga pandai menganalisa. Kemampuan menganalisa inilah yang sangat penting untuk kamu di masa depan.
Soal HOTS ini tidak hanya membuat kamu mampu mengerjakan soal matematika saja akan tetapi membantu kamu untuk mengasah nalar, berpikir logis, kreatif dan juga pandai menganalisa. Kemampuan menganalisa inilah yang sangat penting untuk kamu di masa depan. Saat kamu sudah terjun di masyarakat, kamu akan lebih siap dan mudah untuk berpikir kritis sehingga mampu menyelesaikan masalah yang sedang kamu hadapi. Kali ini kita akan membahas soal Dimensi Tiga.
Suatu aula berbentuk balok dengan perbandingan panjang : lebar adalah 1:1. Sedangkan perbandingan lebar dan tinggi aula adalah 5:2. Di langit-langit aula terdapat lampu yang letaknya tepat pada pusat bidang langit-langit. Pada salah dinding aula dipasang saklar yang letaknya tepat di tengah-tengah dinding. Jika Panjang aula adalah 10 m, jarak saklar ke lampu adalah β¦. A. 7 m B. 27β m C. 729β m D. 29β m E. 21β29β m
Misal aula adalah Balok ABCD.EFGH dengan p:l=1:1 dan l:t=5:2 maka p:l:t=5:5:2. diketahui p=10 m sehingga p=10 m, l=10m, dan t=4 m Misalkan lagi lampu adalah L, saklar adalah S dan T adalah titik tengah EH, maka dapat kita gambar seperti berikut
Dari gambar di atas jarak antara saklar dan lampu adalah panjang LS. Berdasarkan β³TLS kita dapat mencari panjang LS dengan menggunakan teorema pythagoras. LS2LSβ=ST2+TL2=(21βCG)2+(21βAB)2=22+52=29=29ββ
Jadi, jarak antara saklar ke lampu adalah 29β. (D) π
Ketika jam pelajaran Dedi tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar dikelas. Ia malah duduk-duduk nongkrong di depan kelas ijin keluar alasannya ke kamar mandi. Guru mengetahui perbuatan tersebut dan memberikan teguran bahwa perbuatan tersebut menunjukkan karakter yang kurang baik. Selain ditegur, Dedi juga diberi sanksi untuk menghitung jarak antara titik ke garis diagonal bidang kamar mandi tersebut dan Dedi bisa menghitung dengan tepat. Kamar mandi tersebut berbentuk kubus dan dimisalkan kubus ABCD.EFGH dengan panjang kamar mandi 3 m. Jika dedi menghitung jarak antara titik E ke garis DG, berapakah jawaban Dedi? A. 3 m B. 23β2β m C. 43β2β m D. 23β6β m E. 43β6β m
Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 3 m. jarak titik E ke DG? Perhatikan gambar berikut
Misal N pada DG sehingga jarak E ke DG adalah EN. Kita dapat menentukan panjang EN dengan membuat segitiga bantu β³EDG. β³EDG merupakan segitiga sama sisi dengan ED=DG=EG merupakan diagonal bidang kubus. ingat bahwa diagonal bidang kubus dapat kita cari dengan rumus langsung r2β atau dengan teorema pythagoras
ED2EDEDβ=AB2+AD2=32+32=9+9=9Γ2=9Γ2β=32ββ
Selanjutnya kita dapat mencari panjang EN pada β³EDG dengan pythagoras
EN2ENENβ=EG2βNG2=EG2β(21βDG)2=(32β)2β(23β2β)2=18β418β=472ββ418β=454β=454ββ=23β6ββ
Jadi, jawaban Dedi atas jarak E ke DG adalah 23β6β. (D) π
Pembelajaran matematika materi dimensi tiga dilakukan dengan diskusi kelompok. Asep sibuk sendiri bermain gadget dan tidak mengikuti diskusi bersama temannya. Setiap kelompok mendiskusikan bagaimana menghitung jarak titik puncak pada bidang empat beraturan ke bidang alas dengan Panjang rusuk 9 m. Ketika presentasi didepan kelas Asep diminta maju mempresentasikan kerja kelompoknya. Asep mempresentasikan bahwa jarak titik puncak pada bidang empat beraturan ke bidang alas adalah merupakan salah satu panjang rusuk bidang empat beraturan. Pernyataan yang tepat tentang hasil presentasi Asep adalahβ¦ A. Jawaban yang dipresentasikan Asep benar yaitu jarak titik puncak ke bidang alas 8 m B. Jawaban yang dipresentasikan Asep benar yaitu jarak titik puncak ke bidang alas 9 m C. Jawaban yang dipresentasikan Asep salah, seharusnya jaraknya 3β5 m D. Jawaban yang dipresentasikan Asep salah, seharusnya jaraknya 3β6 m E. Jawaban yang dipresentasikan Asep salah, seharusnya jaraknya 9β6 m
Misalkan bidang empat beraturan tersebut adalah ABCD dengan panjang rusuk 9 m dengan puncak titik D dan bidang alas ABC. Titik O merupakan proyeksi titik D terhadap bidang ABC (alas) sehingga jarak puncak ke bidang alasa adalah DO. Pada bidang empat beraturan semua sisinya berbentuk segitiga sama sisi, untuk itu ingat sifat-sifat segitiga sama sisi
Selanjutnya perhatikan gambar bidang empat beraturan berikut
β³BCD merupakan segitiga sama sisi dengan BC=BD=CD=9 m. Titik P ditengah BC sehingga DP merupakan tinggi β³BCD. Perhatikan segitiga β³ADP. AP merupakan tinggi β³ABC sehingga AP=DP dan β³ADP segitiga sama kaki. AP dapat kita cari dengan teorema pada segitiga sama sisi yaitu
tinggiAP=DPAP=DPβ=21βa3β=21ββ 93β=29β3ββ
Titik Q pada AD sehingga PQ tegak lurus AD. Kita cari PQ dengan pythagoras
PQ2PQPQβ=AP2βAQ2=AP2β(21βAD)2=(29β3β)2β(29β)2=481βΓ3β481β=481βΓ2=481βΓ2β=29β2ββ
Selanjutnya cari DO menggunakan luas segitiga β³ADP. L=21ββAPΓDOAPΓDODODOβ=21ββADΓPQ=ADΓPQ=APADΓPQβ=29ββ3β9Γ29ββ2ββ=3β92ββΓ3β3ββ=39β6β=36ββ
Jadi, Jawaban yang dipresentasikan Asep salah, seharusnya jaraknya 36β m. (D) π
Pada kubus ABCD.EFGH dengan Panjang rusuk 85β cm titik P dan Q berturut-turut di tengah garis AB dan GH. Jarak antara garis DP dan garis FQ adalah β¦
A. 20 cm B. 205β cm C. 2010β cm D. 40 cm E. 405β cm
Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH berikut.
Pada gambar garis DP sejajar dengan FQ sehingga jarak antara DP dan FQ adalah panjang ruas garis PF. Panjang PF dapat kita cari dengan pythagoras pada β³PBF.
PF2PQβ=PB2+BF2=(21βAB)2+BF2=(45β)2+(85β)2=80+320=400=400β=20β
Jadi, jarak antara garis DP dan garis FQ adalah 20 cm. (A) π
Diketahui panjang sebuah rusuk kubus ABCD.EFGH adalah 2022 cm. Titik P, titik Q, titik R, dan titik S berturut-turut merupakan titik tengah dari rusuk AB, BC, EH, dan HG. Hitunglah Jarak bidang FPQ ke bidang DRS. A. 1011 cm B. 10112β cm C. 2022 cm D. 20222β cm E. 20223β cm
Pada soal diatas dapat kita gambar kubus ABCD.EFGH sebagai berikut.
Perhatikan bidang BDHF yang memotong bidang DRS dan bidang FPQ pada garis DK dan garis FL. Garis BD dan garis HF merupakan diagonal bidang pada kubus sehingga BD=HF=20222β. Perbandingan DL:BL=3:1, sehingga DL=FK=43βΓ20222β dan BL=HK=41βΓ20222β. Jarak bidang FPQ ke bidang DRS adalah panjang ruas garis LN. Selanjutnya perhatikan β³DKL kita dapat mencari LN dengan menggunakan kesamaan luas segitiga. sebelumnya cari terlebih dahulu panjang DK.
DK2DKDKβ=DH2+HK2=20222+(42022β2β)2=20222(1+422β)=20222(4242β+422β)=20222(4218β)=4220222βΓ18=4220222βΓ18β=42022β18β=42022βΓ32β=43βΓ20222β=DLβ
Kita cari LN dengan kesamaan Luas Segitiga β³DKL.
LNLNLNβ=DKDLΓKMβ=DLDLΓKMβ=KM=2022β
jadi, jarak bidang FPQ ke bidang DRS adalah 2022 cm. (C) π
Pada balok KLMN.PQRS perbandingan panjang:lebar:tinggi adalah 2:2:3. Jika Panjang balok 8 cm. Tentukan jarak titik K ke titik R.
Diketahui perbandingan p:l:t=2:2:3 pada balok, panjang balok 8 cm sehingga lebar 8 cm dan tinggi 12 cm. Jarak K ke R merupakan panjang diagonal ruang balok sehingga
KR2KRβ=p2+l2+t2=82+82+122=42.22+42.22+42.32=42(4+4+9)=42.17=42.17β=417ββ
jadi, jarak titik K ke titik R adalah 417β
Diketahui kubus ABCD.EFGH mempunyai panjang rusuk 4a cm. Titik P pada BC sehingga BP:BC=1:4. Titik Q pada GH sehingga HQ:QG = 1:3, R titik tengah AE. Tentukan jarak R ke PQ.
Persoalan diatas dapat kita gambarkan sebagai berikut
Perhatikan β³PQR sama kaki cari PR dan PQ.
PR2PRβ=BP2+AB2+AR2=a2+(4a)2+(2a)2=a2+16a2+4a2=21a2=21a2β=a21ββPQ2PRβ=PC2+CG2+GQ2=(3a)2+(4a)2+(3a)2=9a2+16a2+9a2=34a2=34a2β=a34ββ
misalkan S adalah titik proyeksi R ke garis PQ sehingga jarak R ke PQ adalah panjang RS. Panjang RS dapat kita cari dengan teorema pythagoras
RS2RSRSRSβ=PR2βPS2=PR2β(21βPQ)2=(a21β)2β(21βa34β)2=21a2β434βa2=484βa2β434βa2=450βa2=450βa2β=2aβ50β=25βa2ββ
jadi, jarak titik R ke garis PQ adalah 25βa2β
Kubus ABCD.EFGH mempunyai panjang rusuk 2a cm. Titik K pada perpanjangan DA sehingga KA=31βKD. Tentukan Jarak titik K ke bidang BDHF.
Persoalan diatas dapat kita gambarkan sebagai berikut
Misal titik O merupakan proyeksi titik K terhadap bidang BDHF maka jarak K ke bidang BDHF adalah panjang ruas garis KO. titik O pada BD. Perhatikan β³BDK. BD merupakan diagonal bidang ABCD sehingga BD=2a2β. Dengan menggunakan luas kesamaan segitiga β³BDK kita dapat menentukan panjang KO yaitu
KOβ=BDADΓABβ=2a2β3aΓ2aβ=2β3aβ=23βa2ββ
Jadi, Jarak titik K ke bidang BDHF adalah 23βa2β cm.
Diketahui limas beraturan T.ABCD. panjang rusuk tegak dan panjang rusuk alas 2022 cm. Tentukan jarak titik A ke garis TB.
Persoalan diatas dapat kita gambarkan sebagai berikut
Titik Q merupakan proyeksi titik A terhadap Garis TB sehingga jarak titik A ke garis TB adalah AQ. Perhatikan segitiga β³TAB sama sisi karena panjang rusuknya sama yaitu 2022 cm sehingga AQ merupakan tinggi segitiga sama sisi. ingat bahwa tinggi segitiga sama sisi =21βa3β maka
AQ=21β.20223β=10113β
Itu jawaban pro ya jawaban newbie gunakan teorema pythagoras
AQ2AQAQβ=AB2βBQ2=AB2β(21βBT)2=20222β10112=10112.22β10112.1=10112(4β1)=10112.3=10112.3β=10113ββ
jadi, jarak titik A ke garis TB adalah 10113β cm.
Sebuah limas T.ABCD dimana semua Panjang rusuknya sama yaitu 2a. Titik P, Q, R, dan S masing-masing terletak ditengah-tengah AB, CD, TD, dan TA. Tentukan jarak PQRS dan TBC.
Persoalan diatas dapat kita gambarkan sebagai berikut
jarak bidang PQRS dan bidang TBC adalah KO. Perhatikan β³TBC. TL merupakan tinggi β³TBC sehingga TL=22aβ3β. Perhatikan β³TOL. TO2TOβ=TL2βOL2=(a3β)2βa2=3a2βa2=2a2=2a2β=a2ββ Dengan menggunakan kesamaan luas β³TOL diperoleh
KOβ=TLOLΓTOβ=aβ3βaΓaβ2ββ=3βa2ββ=3aβ6ββ
Jadi, jarak PQRS dan TBC adalah 3aβ6β cm.