Vektor pada bangun ruang (dimensi tiga) adalah vektor yang memiliki 3 buah sumbu yaitu X, Y dan Z yang saling tegak lurus dan perpotongan ketiga sumbunya sebagai pangkal
Setelah pada sebelumnya telah mempelajari vektor pada bidang (R2), selanjutnya kita kembangkankan pembahasan kita mengenai vektor pada bangun ruang (R3). Vektor pada bangun ruang (dimensi tiga) adalah vektor yang memiliki 3 buah sumbu yaitu X, Y dan Z yang saling tegak lurus dan perpotongan ketiga sumbunya sebagai pangkal.
1. Penulisan Vektor di R3
Vektor pada ruang adalah vektor yang terletak di dalam ruang dimensi 3. Ruang ini dibentuk oleh 3 sumbu yaitu sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z. Ketiga sumbu ini berpotongan tegak lurus. Hasil perpotongan ini adalah O. Selanjutnya, titik O disebut sebagai sumbu pusat. Perhatikan gambar kaidah jari tangan kanan di samping.
Kaidah ini menerangkan beberapa hal, yaitu:
Jari telunjuk menunjukkan sumbu Y. Bilangan-bilangan yang terletak setelah O dan searah telunjuk merupakan bilangan positif. Arah dan letak sebaliknya berarti bilangan negatif.
Ibu jari menunjukkan sumbu X. Bilangan yang searah ibu jari dan terletak setelah O merupakan bilangan positif. Arah dan letak sebaliknya merupakan bilangan negatif.
Jari tengah menunjukkan sumbu Z. Bilangan yang searah jari tengah dan terletak setelah O merupakan bilangan positif. Arah dan letak sebaliknya merupakan bilangan negatif.
Perhatikan contoh gambar vektor ruang di samping.
Vektor OA di samping merupakan vektor ruang dengan pangkal O (0, 0, 0) dan ujung A (1, 1, 1). Vektor osisi OA ini dapat ditulis dengan vektor kolom, menjadi:
OA=β111ββ
Vektor ruang dapat pula ditulis dalam satuan i,jβ dan k. Satuan i sesuai dengan sumbu X, satuan jβ sesuai dengan sumbu Y, dan satuan k sesuai dengan sumbu Z. OB=β111ββ dapat ditulis menjadi 1i+1jβ+1k=i+jβ+k.
Catatan Dua vektor atau lebih disebut koplaner jika terletak pada bidang yang sama. Dua vektor atau lebih disebut kolinear jika terletak pada garis yang sama.
2. Modulus atau Besar vektor
Modulus vektor adalah besar atau panjang suatu vektor. Panjang Vektor OP=βxyzββ dirumuskan sebagai berikut.
β£OPβ£=x2+y2+z2β
Jika diketahui titik A(x1β,y1β,z1β) dan B(x2β,y2β,z2β), secara analitis, diperoleh komponen Vektor AB=βx2ββx1βy2ββy1βz2ββy1βββ. Sehingga panjang Vektor AB dapat dirumuskan:
Jika vektor a disajikan dalam bentuk linear a=a1βi+a2βjβ+a3βk, maka modulus Vektor a adalah β£aβ£=a12β+a22β+a32ββ
Contoh: Tentukan modulus/besar vektor berikut!
AB dengan titik A (1, 4, 6) dan B (3, 7, 9)
a=2i+jβ+3k
Alternatif Penyelesaian
Diketahui a=β146ββ dan
b=β379ββ maka AB=bβaABABABABβ=bβa=β379ββββ146ββ=β3β17β49β6ββ=β233βββ
Sehingga panjang vektor
β£ABβ£=22+32+32β=4+9+9β=22β Jadi, modulus vektor AB adalah 22β.
β£aβ£=22+12+32β=14β Jadi, modulus vektor a adalah 14β.
3. Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vektor yang mempunyai panjang 1 satuan dan dinotasikan sebagai e. Vektor satuan dari vektor a didefinisikan vektor a dibagi dengan besar vektor a sendiri, yang dirumuskan dengan eaβ=β£aβ£aβ=β£aβ£1βa
Contoh:
Tentukan vektor satuan dari Vektor a=β245βββ
Alternatif penyelesaian: Terlebih dahulu ditentukan panjang Vektor a β£aβ£=22+42+(5β)2β=25β=5 eaβ=51ββ245βββ Jadi, Vektor satuan dari a adalah eaβ=β2/54/55β/5ββ
Selain vektor satuan terdapat vektor-vektor satuan yang sejajar dengan sumbu-sumbu koordinat antara lain sebagai berikut.
Vektor satuan yang sejajar dengan sumbu X dinotasikan i=β100ββ,
Vektor satuan yang sejajar dengan sumbu Y dinotasikan jβ=β010ββ
Vektor satuan yang sejajar dengan sumbu Z dinotasikan k=β001ββ
4. Vektor Posisi
Vektor posisi titik P yaitu vektor yang berpangkal di titik O (0, 0, 0) dan berujung di titik P (x, y, z). Secara aljabar Vektor posisi OP atau pβ dapat ditulis sebagai berikut.
OP=pβ=βxyzββ=xi++yjβ+zk
Vektor AB dengan titik pangkal A(x1β,y1β,z1β) dan titik ujung B(x2β,y2β,z2β), memiliki vektor posisi sebagai berikut.
Diketahui titik A(β5,3,4) dan titik B(β2,9,1). Garis AB memotong bidang datar XY dititik C. Tentukan koordinat titik C!
Alternatif penyelesaian: Diketahui: A(β5,3,4)βa=ββ534ββ, B(β2,9,1)βb=ββ291ββ C pada AB, sehinga vektor AC segaris dengan Vektor AB. Oleh karena itu,
ACcβaβxyzβββββ534βββx+5yβ3zβ4βββ=k.AB=k(bβa)=kβββ291βββββ534βββ=β3k6kβ3kβββ
Karena AB berada di bidang XY maka z=0 sehingga
zβ40β4kβ=β3k=β3k=34ββx+5x+5xβ=3k=3.34β=β1βyβ3yβ3yβ=6k=6.34β=11β
Jadi, Vektor posisi c=ββ1110ββ sehingga koordinat titik C adalah C(β1,11,0)
β
Latihan 4
Tentukan modulus dari vektor-vektor berikut :
a=β4β5β3ββ
AB dengan titik A(β2,3,β1) dan titik B(2,1,β4)
Diketahui vektor PQβ dengan titik P (2,5,β4) dan Q(1,0,β3). Tentukan :
Koordinat titik R jika SR sama dengan vektor PQβ jika titik S(2,β2,4)
Koordinat titik N jika MN merupakan negatif vektor PQβ jika titik M(β1,3,2)
Tentukan vektor satuan dari vektor-vektor berikut :
u=β00β1ββ
v=β111ββ
KL dengan K(3,β2,1) dan L(2,β2,1)
MN dengan M(2,1,2) dan N(2,0,3)
Gambarlah vektor dengan titik P(2,β3,1) dan Q(1,3,β2)
Hitung modulus vektor PQβ
Buat vektor negatif dari PQβ, kemudian hitung modulusnya/besarnya !
Apa yang dapat Anda simpulkan dari pekerjaan di atas ?
Jika titik P(1,1,1) dan titik Q(β1,4,β6), tentukanlah :
vektor posisi titik P dan titik Q
komponen vektor PQβ
negatif vektor PQβ
vektor satuan PQβ
Tentukan besar vektor berikut beserta vektor satuannya !